Supquotes

×
☰ MENU

quote

“Diam adalah lingkaran sepasang tangan yang paling dingin.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp

“Don t compare me with yourself, because those who you salutes, salutes me”

— KIRAN R.K.G, Share via Whatsapp

“One big dream and a burning desire are enough to conquer the world”

— KIRAN R.K.G, Share via Whatsapp

“Wealth is Measured in Time, not Money”

— KIRAN R.K.G, Share via Whatsapp

“Success comes when you empower others to succeed in their life”

— KIRAN R.K.G, Share via Whatsapp

“To know you is to love you.”

— Jenim Dibie, Share via Whatsapp

“Tim ließ Carol auf dem Bett liegen wie ein aufgerissenes Paket, in dem die falsche Ware geliefert worden war.”

— Thomas Kastura, Dark House, Share via Whatsapp

“Imagine un peu : tu es conscient, mais pas vivant. Tu vois et même tu comprends, mais tu ne vis pas. Tu as le nez collé au carreau. Tu reconnais les choses, mais ça ne fait pas de toi un vivant. On peut mourir et durer encore. Parfois, ce qui t observe derrière les yeux de quelqu un est mort dans l enfance. C est mort et c est là, et ça regarde toujours. Ce n est pas simplement le corps, sans rien dedans, qui te regarde ; non, il y a encore quelque chose à l intérieur qui est mort depuis longtemps mais continue à regarder au-dehors, et regarde et regarde encore sans pouvoir s arrêter.”

— Philip K. Dick, A Scanner Darkly, Share via Whatsapp

“Who was right? Hitler asked at a rally in 1937. The visionary or the others? - I was right.”

— John Vincent Palatine, The Little Drummer Boy, Share via Whatsapp

“Ve Tanrıyla da bir daha hiç konuşmadım. Böylece zaman içinde birbirimizi unuttuk. Ta ki… Onunla karşılaşana kadar. O bana baktığında Tanrı nın gözlerini gördüm ben. Bir umut değil, bir müjdeydi bu. Onun aşkıyla, yitirdiğim her şey bir ışık çağlayanı içinde yeniden bana döndü, taş ve toprak kardeşim oldu, yüreğim merhametle doldu. Anlayacağın ben yeniden yaşamaya başladım Fezai abi. Ve o gidince, dünya bir kez daha başıma yıkıldı.”

— Alper Canıgüz, Gizliajans, Share via Whatsapp

“Kopi pertama hari ini, begitu pahit, bercampur asam dan legit. Mengepul meninggalkan cangkir. Seperti perasaan yang berhamburan dirayapi rindu.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp

“Ideologi akan berakhir, jika ia hanya sekadar jargon dan sebatas dimumikan sebagai kesadaran palsu. Kosong sebagai alat kritik pembangunan yang sedang dijalankan.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp

“Betapa tidak mudahnya memadukan antara demokrasi sebagai proses dengan hasilnya. Pada awalnya, tujuan demokrasi adalah mencari pilihan terbaik di antara yang terburuk: agar suara rakyat menjadi tuan rumah atas kehendaknya sendiri. Asumsinya, suara mayoritas adalah suara terbaik. Karena itu, demokrasi substansial membutuhkan sejumlah syarat; Mulai dari melek politik, sampai kemapanan kebudayaan.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp

“Kemenangan politik selalu dihitung atas besaran kekuasaan yang diperoleh. Kemenangan moral hanya dilihat dari keluasan nilai yang diberikan. Kekuasaan dikerumuni kenikmatan. Moralitas ditemani kesunyian.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp

“Setiap hari orang-orang sibuk meludah kata, tanpa tahu bagaimana cara mengunyahnya. Setiap hari orang-orang sibuk berkumur-kumur kata, tanpa tahu bagaimana cara menelannya.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp

“Bangsa merdeka tidak akan menjajah sendiri kemerdekaannya. Negara merdeka tidak akan memperkaya penguasa atas kemelaratan rakyatnya. Mari merdeka dengan menggenggam maknanya.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp

“Kekasih, Jangan garami kopiku dengan kesedihanmu. Relakan rasa pahitnya menggantikan dukamu.”

— Ilham Gunawan, Share via Whatsapp